Pendidikan tentang study kemaritiman tradisional merupakan pendidikan yang amat dibutuhkan untuk diketahui oleh kita sebagai manusia-manusia yang berada di bawah naungan NKRI. Hal ini karena negeri ini merupakan salah satu negara maritim terbesar di dunia.
Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa dan juga terdiri atas banyak budaya dan bahasa. Salah satu diantaranya adalah suku Mandar, Untuk lebih mudah memahami tentang kearifan-kearifan lokal di tubuh lopi sandeq maka akan sangat baik jika tulisan-tulisan maupun karya-karya ilmiah tentang lopi Sandeq akan sangat di butuhkan khususnya bagi kalangan masyarakat suku Mandar. Suku Mandar adalah suku yang dalam peradabannya tidak bisa terlepas atau paling tidak dapat kita katakan sebagai salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia yang kehidupannya berorientasi pada laut.
Keulungan bahari suku mandar bisa ditemukan pada tiga bentuk teknologi perikanan yang dikembangkan oleh masyarakat pesisir teluk mandar, yakni rumpon, menangkap ikan di tengah laut, dan perahu Sandeq. Rumpon adalah adalah penangkap ikan yang kini lazim digunakan di berbagai negara. Alat ini pertama kali dikembangkan oleh masyarakat pesisir teluk Mandar. Perahu Sandeq adalah perahu bercadik tradisional tercepat di kawasan Austronesia. Disebut keulungan yang bersahaja, karena dikembangkan oleh masyarakat seperlunya untuk mengatasi tantangan alam yang terbentang di hadapan mereka.
Kampung Pambusuang terletak di pantai teluk Mandar. Jangan bayangkan di sana terdapat sisa kerajaan besar, seperti istana raja atau benteng lengkap dengan meriam seperti di Makassar. Seperti yang dikatakan di awal bahwa sifat bahari suku Mandar bukan bertumpu pada kemegahan melainkan kesahajaan. Oleh karena itu, jejak kebudayaan bahari Mandar di kampung ini terlihat pada gaya hidup sehari-hari warga kampung Pambusuang. Kampung ini terletak 300 km sebelah utara Makassar. Di hadapan kampung ini terbentang teluk Mandar, bagian selat Makassar yang merupakan bagian garis Wallace. Warna laut yang biru gelap kontras dengan tanah perbukitan yang berwarna cerah.
Perahu Sandeq adalah perahu bercadik khas Mandar. Warna perahu ini putih, dengan rancang bangun yang sederhana, Sandeq tampak anggun ketika berlayar membelah ombak laut yang berwarna biru. Pemandangan ini cocok sebagai cermin kesahajaan bahari Mandar. Sandeq berarti “runcing” dalam bahasa Indonesia. Menurut para posasiq sebutan ini merujuk pada bentuk haluan perahu yang tajam dan layar yang meruncing atau masandeq.
Yang akan kami bahas sehubungan dengan judul yang kami ajukan di atas adalah sandeq dari sisi typologinya, dimana penelitian yang nantinya akan dilakukan akan mengarah pada bentuk serta makna filosofis dari dari setiap bagian-bagian yang ada di tubuh perahu tradisional ini.